Menyantuni Anak Yatim Dan Fakir Miskin
“Dan mereka bertanya kepadamu
mengenai anak-anak yatim. Katakanlah, “Memperbaiki keadaan anak-anak yatim itu
amat baik bagimu.” (QS Al Baqoroh,2:220)
“Dan berikanlah kepada anak-anak
yatim (yang telah baligh) harta-harta mereka.” (QS An Nisaa,4:2)
“Dan jika kamu takut tidak dapat
berlaku adil terhadap perempuan-perempuan yatim (bila kamu menikahi mereka),
maka nikahilah dua, tiga atau empat…” (QS An Nisaa,4:31)
“Dan ujilah anak-anak yatim itu
(sebelum baligh) sehingga mereka cukup umur (dewasa). Kemudian jika kamu
melihat keadaan mereka (tanda-tanda yang menunjukkan bahwa mereka telah
berfikir matang dan mampu menjaga hartanya) maka serahkanlah kepada mereka
hartanya. Janganlah kamu makan harta anak-anak yatim secara melampaui batas dan
secara terburu-buru (merebut kesempatan) sebelum mereka dewasa.” (QS An Nisa,6)
“Dan hendaklah kamu berbuat baik
kepada ibu bapakmu dan kaum kerabat dan anak-anak yatim.” (QS An Nisaa,4:127)
“Dan apa yang selalu dibacakan
kepadamu dalam kitab ini mengenai perempuan-perempuan yatim…” (QS An Nisaa,4:6)
“Dan (kamupun diwajibkan) supaya
mengurus (hak dan keperluan) anak-anak yatim dengan adil.” (QS An Nisaa,4:127)
“Dan janganlah kamu hampiri harta
anak yatim melainkan dengan cara yang baik (untuk menjaganya)….” (QS Al
An’am,6:521)
“Dan janganlah kamu menghampiri
harta anak yatim melainkan dengan cara yang baik…” (QS Al Isro,17:34)
“Mereka juga memberi makan dengan
makanan yang dibutuhkan dan disukainya kepada orang miskin dan anak yatim serta
tawanan.” QS Ad Dahr,76:8)
“Tidak sekali-kali, bahkan kamu
tidak memuliakan anak yatim.” (QS Al Fajr,89:17)
“Atau memberi makan pada hari
kelaparan terhadap anak-anak yatim dari kaum kerabat.” (QS Al Balad,90:14-15)
“Bukankah DIA dapati engkau dalam
keadaan yatim, lalu DIA melindungi.” (QS Ad Dhuha,93:6)
“Maka adapun terhadap anak yatim,
maka janganlah engkau hinakan.” (QS Ad Dhuha,93:9)
Persoalan anak yatim adalah
persoalan yang sangat besar dan setiap orang bertanggungjawab untuk ‘menjaga’ mereka,
harta mereka dengan hati-hati dan menyampaikan faidah dari harta anak yatim itu
kepada mereka dan menjauhkan diri agar tidak memakan harta anak yatim. Bila
hendak mengawini perempuan yatim, jangan sampai mengurangi mas kawinnya.
Rosululloh saw. bersabda, “Aku dan
penjaga anak yatim akan berada di dalam Jannah yang berdekatan seperti dekatnya
jari tengah dan jari telunjuk.”
Rosululloh saw. mengisyaratkan bahwa
jari tengah lebih tinggi dari jari telunjuk, maksudnya adalah karena kenabian,
kedudukan beliau saw. lebih tinggi dari orang lain, tetapi ‘penjaga’ anak yatim
dan penjaga harta mereka akan berada berdekatan dengan beliau saw.
Rosululloh saw. bersabda,
“Barangsiapa meletakkan tangannya di atas kepala anak yatim dengan penuh kasih
sayang, maka untuk setiap helai rambut yang disentuhnya akan memperoleh satu
pahala, dan barangsiapa berbuat baik terhadap anak yatim, dia akan bersamaku di
Jannah seperti dua jari ini.” Ketika mensabdakan hadits ini Rosululloh saw.
berisyarat dengan jari telunjuk dan jari tengahnya.
Diterangkan dalam sebuah hadits
bahwa pada hari hisab ada sebagian orang yang dibangkitkan dalam keadaan api
dinyalakan di mulut mereka. Mendengar hal ini sebagian sahabat r.a. bertanya,
“Ya Rosululloh, siapakah mereka ini?” Rosululloh saw. menjawab dengan membaca
ayat al Qur-an surat An Nisaa,4:10 “Sesungguhnya orang-orang yang memakan harta
anak yatim secara zhalim, sesungguhnya ia memasukkan api ke dalam perutnya. Dan
mereka akan memasuki api yang menyala-nyala (neraka).”
Pada malam Isro Mi’raj, Rosululloh
menemui suatu kaum yang bibir mereka besar seperti unta. Beberapa Malaikat
dengan kasar membuka mulut mereka dan memasukkan batu-batu berapi yang besar ke
dalamnya. Api itu masuk melalui mulut-mulut mereka dan keluar melalui dubur
mereka, mereka menjerit dan menangis karena kesakitan. Rosululloh menanyakan
ini kepada Jibril a.s., “Siapakah mereka itu?” Jibril a.s. menjawab”Merekalah
orang-orang yang memakan harta anak yatim secara zhalim. Kini mereka memakan
api.”
“Ada empat jenis manusia yang tidak
akan dimasukkan oleh ALLOH ke dalam Jannah dan mereka tidak akan mendapat
nikmat sedikitpun dari nikmat Jannah:
- Orang yang gemar minum khomr (mabuk-mabukan)
- Orang yang makan riba
- Orang yang makan harta anak yatim secara zholim
- Orang yang durhaka pada ibu bapak.” (Durrul Mantsur)
Syah Abdul Aziz rah.a. menulis dalam
tafsirnya bahwa ada dua jenis kebaikan dapat dilakukan terhadap anak yatim:
- Apa yang wajib bagi ahli warits. Misal: menjaga harta
anak-anak yatim, mengembangkan hasil dari tanahnya agar keuntungannya
dapat dipergunakan untuk biaya makan, pakaian dan pendidikannya.
- Yang bersifat umum. Yaitu jangan membiarkan anak yatim
dalam kesusahan, berilah kasih sayang kepada mereka. Di dalam majlis berilah
tempat duduk yang terhormat. Usaplah kepalanya dengan penuh kasih sayang,
perlakukan mereka seperti kepada anak sendiri, lahir dan batin (agar
mereka tidak merasakan kesedihan dan duka cita yang berlarut-larut karena
kematian ayahnya)
CINTA
YATIM
.
Rasulullah SAW bersabda,
"Aku dan orang yang menanggung anak yatim (kedudukannya) di surga seperti ini”, kemudian beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam mengisyaratkan jari telunjuk dan jari tengah beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam, serta agak merenggangkan keduanya” (HR. Bukhari)
.
Seseorang yang menanggung anak yatim dan juga mengasihi anak yatim, maka akan dilembutkan hatinya oleh Allah SWT dan dicukupi kebutuhan setiap harinya. Sebab seseorang yang mengasihi anak yatim maka akan menjadi figur orangtua untuk anak yatim tersebut.
.
Kasih sayang yang dicurahkan pada anak yatim akan melembutkan hati sebab kekerasan hati manusia hanya berasal dari akhlak yang buruk seperti kikir, dusta, dengki dan sebagainya.
.
Rasulullah SAW bersabda,
"Aku dan orang yang menanggung anak yatim (kedudukannya) di surga seperti ini”, kemudian beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam mengisyaratkan jari telunjuk dan jari tengah beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam, serta agak merenggangkan keduanya” (HR. Bukhari)
.
Seseorang yang menanggung anak yatim dan juga mengasihi anak yatim, maka akan dilembutkan hatinya oleh Allah SWT dan dicukupi kebutuhan setiap harinya. Sebab seseorang yang mengasihi anak yatim maka akan menjadi figur orangtua untuk anak yatim tersebut.
.
Kasih sayang yang dicurahkan pada anak yatim akan melembutkan hati sebab kekerasan hati manusia hanya berasal dari akhlak yang buruk seperti kikir, dusta, dengki dan sebagainya.
.
Ini ganjaran kenikmatan dari
Allah bagi anda yang cinta anak yatim
Dalam Islam, menyayangi anak yatim perbuatan yang mulia. Bahkan ada 23 kali Allah SWT berfirman dalam Alquran tentang anak yatim. Allah SWT menjanjikan ganjaran pahala yang banyak bagi orang yang menyantuni anak-anak yatim.
1. Melipatgandakan pahala.
Setiap orang yang memberikan perhatian dan berbuat baik kepada anak-anak yatim sekalipun sebesar zarrah akan mendapatkan pahala yang besar.
"Dan jika ada kebijakan sebesar zarrah niscaya Allah akan melipatgandakan dan memberikan dari sisiNya pahala yang besar." (An-Nisaa:40).
2. Dimuliakan dan dilapangkan rezeki.
Hal ini dijelaskan dalam firman Allah surat Al-Fajr ayat 15-17.
"Adapun manusia apabila Tuhannya mengujinya lalu dimuliakanNya dan diberinya kesenangan, maka dia berkata, 'Tuhanku telah memuliakanku'. Adapun bila Tuhannya mengujinya lalu membatasi rezekinya maka dia berkata, 'Tuhanku menghinaku'. Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya kamu tidak memuliakan anak yatim."
3. Termasuk benar iman dan takwanya.
Orang yang menyayangi dan menyantuni anak yatim akan dimasukkan Allah ke dalam golongan orang-orang yang benar imannya dan bertakwa.
"Dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim mereka itulah orang-orang yang benar (imannya) dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa." (Al Baqarah: 177).
4. Minum dari mata air surga.
Semua orang Islam yang baik kepada anak yatim akan diberikan kenikmatan oleh Allah dengan dapat meminum air dari mata air dalam surga.
"Sesungguhnya orang-orang yang berbuat kebijakan minum dari gelas (Berisi minuman) yang campurnya adalah air kafur, (yaitu) mata air (dalam surga) yang daripadanya hamba-hamba Allah minum. Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim dan orang yang ditawan." (Al-Insan: 5-6,8).
5. Termasuk golongan beriman kepada Allah.
Orang yang menyayangi dan berbuat baik kepada anak yatim dimasukkan ke dalam golongan orang yang beriman kepada Allah.
"Atau memberi makan pada hari kelaparan, (kepada) anak yatim yang ada hubungan kerabat atau orang miskin yang sangat fakir. Mereka (orang-orang beriman dan saling berpesan itu) adalah golongan kanan." (Al-Balad: 13,14 dan 18).
Itulah manfaatnya ketika bisa menyayangi dan menyantuni anak yatim. Semoga kita tidak pernah bosan untuk terus memberikan perhatian kepada anak yatim.
.
YUK
RUTINKAH SEDEKAH MEMBANTU ANAK YATIM DI PANTI ASUHAN AL IKHLAS HAMZAN WADI –
BATAM YANG MEMBUTUHKAN ULURAN TANGAN BANYAK PIHAK
DONASI
ANAK YATIM
PANTI
ASUHAN AL-IKHLAS HAMZANWADI
Bank
SYARI’AH MANDIRI 038-002-4491
a/n.
KETUA YAYASAN DAARURRAHMAN BARELANG
Bank
BNI 012-512-4742
a/n.
KETUA YAYASAN DAARURRAHMAN BARELANG
Alamat
:Jln Brigjend. Katamso
RT.
03/RW.VI KSB. Sei.Lekop, Pulau Batam, Kepri (Kepulauan Riau) – Indonesia
Hp.081364730336
/ 085977883274
Orphan,
orphanage, panti asuhan, Anak yatim, yatim, piatu, panti asuhan, orphan,
orphanage, sayang anak, anak panti, anak terlantar, sunnah rasul, teladan
rasul, al quran, sunnah nabi, teladan nabi, dhuafa, Sedekah, shodaqoh, infak,
infaq, barelang, batam, hadits, perintah nabi,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar